Bab 2. Manusia dan Kebudayaan (Ilmu Budaya Dasar)_1EA23_Aldira Suci Octaviani

 Nama         : Aldira Suci Octaviani

NPM          : 10221138

Kelas         : 1EA23

Materi        : Manusia dan Kebudayaan 

Referensi    : Buku Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji




BAB 2. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 






A. Manusia 

Pertama, kita akan membahas mengenai manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya dalam menjalani hidup, seorang manusia harus berdampingan atau membutuhkan orang lain. Sifat dan tabiat manusia satu dengan yang lainnya pun berbeda. Tuhan menciptakan manusia dengan segala kesempurnaan dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Tetapi, manusia juga  memiliki kekurangan dalam individu masing-masing. 

1.  Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
  1. * Jasad         * Hayat.
  2. * Ruh           * Nafas.
Manusia memiliki ruh yang artinya manusia tersebut dapat bergerak dan jika mati jasad manusia pun akan kembali menyatu dengan tanah. Manusia dan kebudayaan juga memiliki keterkaitan yang kuat. Seperti hal nya Indonesia mempunyai beragam suku bangsa dan dalam budaya yang masing-masing berbeda pula sifat dan perasaan tiap individu nya. Untuk itu, agar tidak menimbulkan perpecahan setiap individu memerlukan sifat ego yang pengalah. 


2.  Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :

> Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.

> Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.

> Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

Maka dari itu, setiap manusia pun tidak selalu memiliki kecocokan dan bahkan di dalam keluarga pun ada saja hal yang tidak cocok dan menimbulkan pertikaian. Maka dari itu, setiap manusia memiliki ego untuk menahan amarah. Ego di dalam diri manusia juga beragam, ada yang memiliki ego yang tinggi dan cenderung mengalah. Selain ego, manusia juga memiliki perasaan. Seperti sedih,senang, prihatin, cuek, religius,dll. 


 HAKEKAT MANUSIA


> Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.

>  Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1.  Perasaan intelektual,
2.  Perasaan estetis,
3.  Perasaan etis,
4. Perasaan diri,
5. Perasaan sosial,
6. Perasaan religius.
> Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.

> Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.


Lalu, apa hubungannya manusia dengan kebudayaan?
Budaya yang terdapat di dunia sangat beragam dikarenakan perbedaan peradaban di daerah masing-masing. Berada di tempat yang berbeda maka adat istiadat, tata krama, bahasa, dan kebiasaan setiap manusia pun berubah. 
Bagaimana pengertian dari Budaya?



B. Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Arti dari kebudayaan itu sendiri adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. 


  •  Wujud Kebudayaan

J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) : 

1. Wujud Ide
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.

2.  Wujud perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.

3. Wujud Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.


  • Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Jadi secara singkat, kebudayaan adalah obyek yang dilakukan manusia untuk menyelaraskan adat istiadat. Seperti halnya pribahasa, 
"Dimana bumi di pijak, disitu langit di jinjing"

Sebagai  contoh, 
1. adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2.  Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )

Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)



Demikian yang  bisa saya sampaikan mengenai Hubungan Manusia dan Kebudayaan, kurang lebih nya mohon maaf. Saya ucapkan terima kasih. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal UAS Bahasa Indonesia 1 gunadarma

5 Soal Pilihan Ganda Manusia dan Pandangan hidup_Aldira Suci Octaviani

5 Soal Essay Manusia dan Pandangan Hidup_Aldira Suci Octaviani